Advertisement
Istilah swing trading cukup familiar dalam dunia trading. Swing trading adalah salah satu strategi yang memungkinkan terbukanya peluang keuntungan ketika trader melakukan kegiatan trading.
Advertisement
Istilah ini tidak hanya berlaku untuk para profesional tetapi juga pemula yang baru saja terjun di dunia trading. Ada beberapa poin penting yang menambah wawasan tentang istilah tersebut dan patut diketahui. Simak penjelasannya berikut!
Apa yang dimaksud Swing Trading?
Merujuk pada arti, Swing trading adalah teknik membeli suatu saham di kala harga sedang rendah kemudian menjualnya ketika nilai tinggi. Istilah untuk tinggi rendahnya harga saham disebut high swing dan low swing.
Memang sekilas teknik swing trading ini layaknya teknik-teknik lain dalam dunia trading. Namun nyatanya ada perbedaan diantara masing-masing teknik yang di terletak cara penerapannya.
Advertisement
Seperti biasa seorang trader apabila hendak melakukan pembelian atau menjual saham lebih dulu harus menganalisis secara fundamental dan teknikal. Lain tak bukan bertujuan menghindari waktu-waktu yang terbilang salah dalam transaksi saham.
Analisis teknikal berfungsi untuk mendulang profit dengan memantau tren serta potensi yang memungkinkan kemunculan profit. Sejumlah analisis teknikal melalui indikator dapat berupa Stochastic, MACD, Moving Averages, dll.
Sementara analisis fundamental yang cenderung mengarah pada penjabaran data ekonomi dan politik tak kalah penting. Dimana lewat data-data tersebut, pergerakan harga bisa dengan mudah dipantau.
Pelaku swing trading sendiri memiliki sebutan yaitu swing trader. Keuntungan yang dapat diperoleh dari aktivitas swing trading umumnya bersifat jangka pendek (berkisar harian dan mingguan).
Demi mencapai tujuan, swing trader disarankan agar benar-benar memahami pola dalam analisis teknikal dan fundamental. Sangat disayangkan kalau kemampuan yang belum mumpuni malah membuka risiko kerugian.
Teknik Swing Trading
Berdasarkan maksud swing trading adalah satu diantara strategi keberhasilan trading maka teknik dalam tindakan itu cukup dibutuhkan. Setidaknya ada dua teknik yang digunakan, pertama teknik Entry atau saat trader memasuki pasar.
Secara tidak langsung swing trader akan melihat beberapa tren yang muncul seperti uptrend, downtrend, dan sideways. Pembelian saham dilakukan apabila posisi tren berada pada downtrend dan uptrend, jarang yang membeli di posisi sideways.
Teknik Entry kemudian memerlukan pendekatan yang tergantung oleh trader. Apakah itu analisis teknikal atau fundamental. Namun satu yang paling penting, kehati-hatian memilih analisis berperan dalam keberhasilan meraih gain lebih tinggi.
Berbeda dengan teknik kedua, Exit yang mana merupakan waktu trader keluar dari pasar atau menjual saham. Teknik Exit menjadi peringatan untuk trader agar tetap memantau pergerakan harga pasar dan mencegah kerugian.
Umumnya penjualan saham dilakukan ketika mencapai batas terendah (sesuai penentuan). Bisa dikatakan juga ketika posisi trader mendapatkan profit.
Risiko Swing TradingĀ
Meskipun memiliki peluang profit besar tetapi tidak menutup kemungkinan risiko rugi bisa mendekati. Beberapa risiko swing trading adalah:
- Harga saham yang dipengaruhi kondisi negara membuat fluktuasi harga saham di pasar bisa dengan mudah berubah.
- Risiko terlewati tren yang muncul di pasaran dapat dengan sering terjadi terlebih untuk trader pemula.
- dan Biaya yang digunakan cenderung lebih besar (saat menahan posisi buka) sehingga kalau rugi akan sangat berdampak.
Risiko-risiko swing trading yang diberikan bisa dihindari melalui analisis yang tepat sebelum melakukan pembelian maupun penjualan saham. Inilah yang kemudian membuat trader tidak dapat sembarangan melakukan Entry dan Exit.
Sesuai penjelasan, swing trading adalah strategi dalam memperoleh profit tanpa menghilangkan faktor-faktor pendukung seperti analisis dan teknik. Sejatinya keuntungan akan mendekati kalau swing trader memahami secara detail setiap aktivitasnya.