Dalam menekuni bidang trading atau saham akan ada banyak istilah yang perlu diketahui. Dari berbagai istilah tersebut mungkin akan muncul pertanyaan-pertanyaan saat pertama kali mendengarnya. Misalnya, apa itu breakout trading dan apa pengaruhnya?
Bagi para pemula disarankan untuk memperbanyak wawasan dengan membaca referensi yang menjelaskan arti dari beberapa istilah. Salah satunya adalah artikel ini yang akan menjelaskan apa itu breakout trading, ciri, dan cara menghadapinya.
Mengenal Breakout Trading
Kondisi yang terjadi saat harga saham melewati batas atas (area resistensi), atau di bawah batas bawah (area support) dinamakan breakout. Kondisi ini menunjukkan adanya potensi harga untuk mulai bergerak tren mengikuti arah breakout tersebut.
Bisa dibilang, kondisi ini sering dinantikan oleh para trader karena dapat meningkatkan keuntungan secara signifikan. Oleh karena itu, para trader yang menggunakan strategi trend following selalu merasa antusias menantikan terjadinya breakout ini.
Namun, nyatanya breakout bersifat relatif atau tidak pasti. Hal tersebut terjadi karena umumnya pendapat setiap trader memiliki perbedaan pendapat dalam menentukan resistensi dan support dari harga saham.
Beberapa orang mungkin menganggap bahwa harga saham yang ada sekarang sedang mengalami breakout. Namun, di sisi lain ada pihak yang menganggap bahwa kondisi tersebut tidak bisa disebut breakout.
Ciri-ciri Breakout Trading
Seperti yang telah disinggung sebelumnya tentang apa itu breakout trading, kondisi breakout ini umumnya bersifat relatif. Lantas, apa sebenarnya ciri-ciri breakout yang diamati oleh banyak orang? Simak uraian lengkapnya berikut ini:
1. Volume Yang Tinggi
Breakout adalah sinyal atau tanda saat terjadi perubahan pada permintaan dan penawaran saham. Dalam perubahan ini volume transaksi memegang peranan penting dan sebaiknya diamati dengan cermat.
Breakout dengan volume yang tinggi menunjukkan bahwa trader dan institusi berperan besar dalam perubahan tersebut. Lembaga itu akan berusaha mempertahankan posisinya dengan melakukan penjualan dan pembelian secara lebih aktif.
2. Perubahan Jumlah Permintaan dan Penawaran
Inti dari kondisi breakout trading sendiri adalah harga yang tiba-tiba melebihi batas bawah atau batas atas. Maka sudah pasti kondisi tersebut akan berpengaruh pada jumlah permintaan serta penawaran dari saham yang dimaksud.
Fakta ini dapat dimanfaatkan oleh para trader untuk mengidentifikasi terjadinya breakout. Saat harga saham mencapai batas bawah (atau lebih rendah) maka akan banyak orang yang ingin membelinya, begitu juga sebaliknya.
3. Volatilitas Cenderung Tinggi
Breakout trading yang sehat bisa dilihat dari peningkatan volatilitas yang cukup signifikan. Bagi yang belum tahu, volatilitas sendiri merujuk pada besarnya pergerakan harga saham turun atau naik.
Cara Menyikapi Breakout Trading
Karena ini merupakan kondisi yang tidak terjadi setiap saat maka penting untuk memilih langkah yang tepat dalam menyikapi breakout. Berikut 3 hal yang dapat dilakukan:
- Cari Tahu Tren Kuat di Pasar Saham. Dalam menghadapi breakout saham, penting untuk mencari tahu tren apa yang sedang menguat di pasar saham. Tren dan kondisi pasar yang kuat berpotensi untuk melampaui batas bawah (level support) serta batas atas atau level resistance.
- Konfirmasi Breakout dengan Candle. Seberapa valid breakout sedang terjadi dapat diidentifikasi menggunakan pola lilin atau candlestick pattern. Jika hanya ujung atas atau ujung bawah bayangan atau shadow dari candle yang melampaui batas maka breakout belum sepenuhnya terjadi.
- Memasang Stop Loss. Tindakan ini bertujuan untuk mengurangi risiko trading yang berkaitan dengan kondisi breakout. Penggunaan stop loss dapat membantu agar terhindar dari kerugian yang terlalu besar jika ternyata breakout tidak terjadi.
Itulah pembahasan dari apa itu breakout trading, ciri-ciri yang dimiliki, dan cara untuk menghadapi atau menyikapi kondisi itu. Dengan informasi yang diperoleh dari artikel ini harapannya wawasan para trader, khususnya yang masih pemula dapat berkembang.