Advertisement

Halo, selamat datang kembali.

Advertisement

Pernahkah kalian mendengar dalam suatu pembicaraan atau membaca pada salah satu surat kabar atau yang lainnya yang memuat kata ‘kita’ maupun ‘kami’?.

Sudah tidak asing lagi bukan?

Tapi apakah kalian sudah tahu bagaimana menggunakan kedua kata ganti ini (kami dan kita) dengan benar dan tepat sasaran?.

Advertisement

Apakah kalian juga masih sering merasa bingung juga?

Baiklah, kalau begitu inilah saat yang pas bagi kita untuk bersama-sama membahasnya dalam artikel ini.

Yuk disimak baik-baik!

Penggunaan Kata Kita dan Kami

Berikut beberapa penjelasan mengenai penggunaan kata Kita dan Kami yang benar:

Menurut Wikipedia

Menurut sumber dari situs Wikipedia di , ‘kami’ adalah kata ganti orang atau pronomina pertama jamak atau tunggal yang bersifat menunjukkan kehormatan si pembicara yang bersifat eksklusif.

Dengan kata lain, lawan bicara tidak termasuk, berbeda dengan kita. Dan ‘kita’ adalah kata ganti orang atau pronomina pertama jamak yang bersifat inklusif. Dengan kata lain, lawan bicara termasuk, berbeda dengan kami.

Menurut KBBI

Menurut sumber dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), kata ‘kami’ mengandung dua buah makna, yaitu antara lain:

pron yang berbicara bersama dengan orang lain (tidak termasuk yang diajak berbicara); yang menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca.

pron yang berbicara (digunakan oleh orang besar, misalnya raja); yang menulis (digunakan oleh penulis).

Sementara itu, definisi dari kata ‘kita’ menurut sumber dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) ialah sebagai berikut:

pron pronomina persona pertama jamak, yang berbicara Bersama dengan orang lain termasuk yang diajak bicara.
pron cak saya.

Perbandingan Bahasa Indonesia dan Inggris

Contoh 1

Tentunya bahasa Indonesia itu tidaklah sama dengan bahasa Inggris.

Walau sama-sama menggunakan sistem abjad Latin, namun akar dari kedua bahasa ini tetaplah berbeda.

Sekedar informasi tambahan, dalam bahasa Inggris umumnya ada beberapa kosakata yang digunakan untuk mengungkapkan atau mengatakan kata ganti ‘kita’ maupun ‘kami’.

Yaitu dengan menggunakan kosakata we (sebagai subjek/ pelaku), us (sebagai objek/ penderita), our (sebagai kepemilikan), dan lain sebagainya.

Tergantung pada konteks percakapan yang tengah berlangsung. Contohnya ada pada kalimat “let’s go out!”.

Secara harafiah/ kasar, terdapat dua buah bentuk terjemahan yang serupa.

Berikut ini dua contoh terjemahan yang tersedia:

Mari kita pergi ke luar!
Mari kami pergi ke luar!

Kira-kira jikalau diminta untuk memilih,  kalian akan memilih pilihan yang mana? Dan apa alasannya?

Baiklah, setelah ditinjau kembali pilihan di atas yang lebih tepat dan sesuai dengan konteks adalah pilihan A.

Mengapa pronomina we pada kalimat di atas lebih tepat untuk diterjemahkan menjadi ‘kita’ bukannya ‘kami’?

Berikut ini beberapa alasan pendukungnya:

Seandainya kata ‘kita’ tadi diubah menjadi ‘kami’, makna kalimatnya akan menjadi sedikit aneh.

Inilah letak kerancuan dan keambiguannya;

Inti pembicaraan yang disampaikan oleh si pembicara adalah mengajak para pendengar beserta dirinya (lebih dari satu orang)

untuk pergi ke luar ke suatu tempat tertentu. Tidak mungkin bukan si pendengar tidak ikut serta diundang oleh si pembicara;

Kalimat di atas adalah contoh dari beberapa kalimat yang berupa ajakan, maka sudah selayaknya menggunakan ‘kita’  alih-alih ‘kami’.

Contoh 2

1. Kami, sebagai para anggota elite politik di negeri ini, akan segara membantu saudara dan saudari yang tengah memerlukan bantuan.

2. Kita, sebagai para anggota elite politik di negeri ini, akan segara membantu saudara dan saudari yang tengah memerlukan bantuan.

Memang dua pilihan di atas tidak ada yang salah maupun benar. Karena seperti yang sudah pernah saya ketik sebelumnya, bahwa makna dalam suatu kalimat itu juga tergantung pada situasi dan kondisi yang sedang terjadi.

Jika si pendengar juga termasuk ke dalam salah satu dari beberapa anggota elite politik (masih dalam satu kelompok dengan si pembicara),

maka pilihan A yang lebih tepat. Akan tetapi, jika si pendengar tidak termasuk ke dalam salah satu dari beberapa elite politik.

Dengan kata lain, ia/ mereka adalah orang-orang yang tidak terlibat langsung/ berhubungan dengan si pembicara (di luar kelompok si pembicara), maka tentu pilihan B yang lebih tepat untuk dipilih.

Penutup

Memang secara sekilas definisi dan penggunaannya terlihat sama, bagaikan pinang dibelah dua.

Namun kita harus mencoba menelusurinya bersama-sama lebih dalam lagi, agar kita dapat memahaminya dan menggunakannya dengan lebih baik.

Sebelum menangkap sebuah kalimat secara mentah-mentah, alangkah lebih baiknya untuk menganalisa maksud, inti dan tujuannya terlebih dahulu.

Itulah salah satu keunikan yang dimiliki oleh bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan di Indonesia.