Advertisement
RUJUKANNEWS.com – Aliran kubisme adalah salah satu aliran seni yang cukup terkenal dan memiliki pengaruh yang signifikan dalam dunia seni, seperti yang sudah kami jelaskan pada artikel aliran seni lukis kubisme. Aliran ini berasal dari Prancis pada awal abad ke-20 dan berkembang pesat seiring dengan hadirnya beberapa tokoh sentral dalam aliran ini. Dalam bagian ini, kita akan membahas tokoh-tokoh utama dalam aliran kubisme dan bagaimana pengaruh mereka mempengaruhi dunia seni.
Pablo Picasso, Pelopor Tokoh Aliran Kubisme
Advertisement
Aliran kubisme dimulai pada akhir abad ke-19 di Prancis dan Pablo Picasso adalah salah satu seniman yang paling terkenal dan berpengaruh dalam gerakan ini. Picasso lahir pada tahun 1881 di Spanyol dan pindah ke Paris pada awal abad ke-20 untuk mengejar karir seni. Dia mulai bereksperimen dengan teknik-teknik yang lebih abstrak, yang kemudian berkembang menjadi gaya kubisme yang ikonik.
Pablo Picasso adalah salah satu pelopor aliran kubisme dan telah memberikan sumbangan besar dalam dunia seni. Karya-karyanya seperti “Les Demoiselles d’Avignon” dan “Guernica” sering dikutip sebagai beberapa contoh karya seni paling terkenal dan penting dalam sejarah seni modern. Dengan gaya kubisme, Picasso mengeksplorasi bentuk dan ruang dari berbagai sudut pandang yang tidak biasa, yang pada gilirannya menginspirasi banyak seniman untuk bereksperimen dengan teknik-teknik abstraksi yang lebih radikal.
Pablo Picasso juga berkolaborasi dengan Georges Braque dalam mengembangkan kubisme selama periode awal aliran ini. Kedua seniman saling memengaruhi dan memperkaya gaya satu sama lain dengan ide dan teknik baru. Berkat kontribusinya dalam gerakan kubisme, Pablo Picasso diakui sebagai salah satu seniman paling berpengaruh dalam sejarah seni modern.
Advertisement
Georges Braque dan Perkembangan Aliran Kubisme
Setelah dipelopori oleh Picasso, aliran kubisme kemudian berkembang bersamaan dengan kontribusi dari Georges Braque. Ia adalah seniman Prancis yang juga mengadopsi gaya kubisme dan berkolaborasi dengan Picasso dalam mengembangkannya.
Kontribusi Braque dalam Pengembangan Aliran Kubisme
Braque memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan aliran kubisme, terutama dalam mengembangkan konsep kubisme analitis. Ia juga dikenal sebagai pencetus teknik collages, yang melibatkan penggunaan bahan-bahan yang ada di sekitar untuk membuat karya seni.
Braque mengadopsi gaya kubisme setelah melihat pameran karya seni Picasso pada tahun 1907. Ia kemudian melakukan kolaborasi dengan Picasso dan saling mempengaruhi satu sama lain. Keduanya memperkenalkan karya seni kubisme ke publik pada tahun 1908 yang segera menjadi sangat populer di kalangan seniman dan penggemar seni.
Perbedaan Gaya Antara Braque dan Picasso
Meskipun Braque dan Picasso bekerja sama dalam pengembangan aliran kubisme, keduanya memiliki perbedaan gaya yang terlihat dalam karya seni mereka. Braque cenderung menggunakan palet warna yang lebih lembut dan cenderung lebih realistis dalam penggambaran objek. Sementara itu, Picasso cenderung menggunakan warna yang lebih terang dan kontras yang tajam dalam karyanya.
Namun, meskipun memiliki perbedaan gaya, karya seni Braque dan Picasso tetap memiliki kesamaan dalam penggunaan teknik kubisme dan visualisasi objek secara geometris. Hal ini membuat karya seni kubisme menjadi sangat terkenal dan diakui dalam dunia seni.
Eksplorasi Gaya dan Teknik dalam Kubisme
Aliran kubisme mengeksplorasi bentuk, warna, dan tekstur, dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa gaya dan teknik yang digunakan dalam kubisme termasuk:
Sintetisme
Sintetisme adalah teknik dalam kubisme di mana seniman menggabungkan berbagai elemen dari dunia nyata ke dalam karya seni mereka. Sebagai contoh, dalam karya seni “Nature Morte aux Chaises Cannées” karya Pablo Picasso, terdapat potongan kain yang dicetak dan ditempelkan pada kanvas.
Analis
Teknik analis dalam kubisme melibatkan pembongkaran objek menjadi bentuk-bentuk geometris yang lebih sederhana. Hal ini dapat dilihat dalam karya seni “Man with a Guitar” karya Georges Braque, di mana objek tersebut diurai menjadi bentuk-bentuk geometris.
Papier collé
Papier collé adalah teknik di mana seniman memotong dan menempelkan potongan kertas atau bahan lain pada kanvas. Teknik ini digunakan untuk menambah dimensi dan tekstur pada karya seni, seperti yang terlihat pada karya seni “Still Life with Chair Caning” karya Pablo Picasso.
Berikut adalah beberapa karya seni kubisme terkenal:
- “Les Demoiselles d’Avignon” karya Pablo Picasso
- “Still Life with Chair Caning” karya Pablo Picasso
- “Man with a Guitar” karya Georges Braque
- “Nature Morte aux Chaises Cannées” karya Pablo Picasso
Aliran kubisme terus mempengaruhi seni kontemporer saat ini. Karya seni abstrak dan modern masih mengeksplorasi gaya dan teknik kubisme, serta mempertahankan konsep-konsep dari aliran seni yang sangat terkenal ini.
Pengaruh Kubisme dalam Seni Kontemporer
Aliran kubisme tidak hanya menjadi awal mula sebuah revolusi seni modern, tetapi juga mempunyai pengaruh yang signifikan dalam perkembangan seni kontemporer. Dalam karya seni modern saat ini, kita masih dapat melihat penggunaan teknik kubisme dan peninggalan aliran ini yang masih sangat relevan hingga hari ini.
Pengaruh Aliran Kubisme Saat Ini
Salah satu contoh pengaruh yang sangat jelas dari aliran kubisme dalam seni kontemporer adalah penggunaan motif geometris dalam karya seni. Kubisme telah menginspirasi banyak seniman kontemporer untuk menciptakan karya-karya dengan elemen geometris yang mengesankan, seperti bentuk kotak, lingkaran, dan segitiga.
Selain itu, kubisme juga mempengaruhi penggunaan warna dalam seni kontemporer. Kubisme mengarahkan perhatian pada elemen warna dan bentuk, dan seniman kontemporer terus-menerus mengembangkan teknik kubisme untuk mengekspresikan ide-ide baru yang dapat disampaikan melalui warna.
Konsep Kubisme yang Masih Relevan dalam Karya Seni Kontemporer
Satu konsep kubisme yang masih sangat relevan dalam seni kontemporer adalah penekanan pada kepentingan objek sebagai bahan baku seni. Dalam kubisme, objek dipecah menjadi bentuk yang berbeda dan kemudian direkonstruksi dalam cara yang unik. Seniman kontemporer terus menggunakan konsep ini untuk menciptakan karya-karya seni yang menggabungkan berbagai objek dan elemen menjadi sebuah kesatuan.
Prinsip kubisme yang lain yang terus muncul dalam seni kontemporer adalah penggunaan perspektif yang berbeda-beda dan penggunaan sudut pandang yang tidak biasa. Dalam karya seni kontemporer, seniman terus-menerus mencari cara baru dan unik untuk mendekati sudut pandang dalam karya seni mereka.
Mengenal Lebih Jauh Aliran Kubisme
Aliran kubisme merupakan salah satu aliran seni yang populer pada awal abad ke-20. Aliran ini ditandai dengan pemakaian bentuk geometris sederhana seperti kubus, bola, dan silinder, serta penggunaan teknik kolase.
Ciri-Ciri Utama Aliran Kubisme
Ciri-ciri utama aliran kubisme antara lain:
- Pemakaian bentuk geometris sederhana
- Penggunaan teknik kolase dan montase
- Penggunaan warna-warna cerah dan garis-garis yang tegas
- Tidak mengikuti aturan perspektif dalam menggambar
- Menggabungkan objek dari berbagai sudut pandang
Pengaruh Aliran Kubisme dalam Seni Kontemporer
Hingga saat ini, pengaruh aliran kubisme masih terasa dalam karya seni kontemporer. Banyak seniman yang terinspirasi oleh konsep-konsep dari aliran ini, termasuk penggunaan bentuk geometris dan teknik kolase.
Selain itu, pengaruh aliran kubisme juga terlihat dalam desain arsitektur modern dan industri kreatif lainnya. Bentuk-bentuk geometris yang digunakan dalam kubisme seringkali diadopsi dalam desain produk-produk modern seperti furnitur dan perhiasan, memberikan kesan minimalis dan modern pada produk tersebut.
Kesimpulan
Aliran kubisme merupakan salah satu aliran seni yang memiliki pengaruh besar dalam dunia seni kontemporer. Dengan ciri-ciri khasnya yang unik dan tidak terikat pada aturan perspektif tradisional, kubisme telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan seni di abad ke-20 hingga saat ini.