Advertisement
Investasi sangatlah penting guna menyiapkan kebutuhan keuangan di masa depan. Hal itu dikarenakan investasi dapat menghasilkan keuntungan yang lebih besar dibanding hanya menabung di bank. Satu dari beberapa contoh investasi yang saat ini sangat disukai banyak orang ialah reksadana. Cara investasi reksadana untuk pemula pun lumayan gampang serta hanya membutuhkan modal ratusan ribu saja.
Advertisement
Reksadana adalah instrumen investasi yang sesuai untuk pemula sebab investasi ini diurus oleh manajer investasi serta di bawah pengawasan OJK (Otoritas Jasa Keuangan). Jadi secara harfiah, reksadana adalah wadah guna mengumpulkan dana dari pemodal. Dimana selanjutnya akan dimasukkan oleh Manajer Investasi ke portofolio Efek. Lalu bagaimanakah cara berinvestasi di reksadana bagi investor pemula? Yuk simak penjelasannya berikut ini!
1. Tetapkan Tujuan dalam Berinvestasi
Cara investasi reksadana untuk pemula adalah dengan menetapkan tujuan berinvestasi. Memperoleh keuntungan memang adalah tujuan dari setiap investasi, tak terkecuali investasi reksadana. Akan tetapi penting untuk mempertegas kembali tujuan dari investasi reksadana yang dilakukan. Pikirkan apakah investasi itu akan dipakai guna meraih tujuan jangka pendek atau panjang. Menetapkan tujuan ini penting karena ini berkaitan dengan keuntungan yang dibutuhkan serta toleransi resiko kerugian.
2. Kenali Istilah-Istilah dalam Reksadana
Ada banyak istilah dalam reksadana yang perlu diketahui oleh investor pemula. Istilah yang paling penting dan berkaitan dengan pemilihan reksadana yang tepat ada 3, yaitu CAGR, max dropdown, dan total AUM. Compound Annual Growth Rate (CAGR) merupakan rata-rata tingkat pertumbuhan reksadana selama periode tertentu. Jadi, CAGR berguna untuk mengukur kinerja reksadana pada jangka waktu tertentu.
Advertisement
Max drawdown merupakan persentase maksimal penurunan harga reksadana ke titik terendah sebelum tercapainya puncak baru selama kurun waktu tertentu. Ini juga merupakan indikator resiko kerugian reksadana selama periode tertentu. Sedangkan total AUM adalah total dana kelolaan reksadana. Semakin tinggi total AUM-nya maka bisa disimpulkan tingkat kepercayaan masyarakat pada produk reksadana tersebut tinggi.
3. Pilih Reksadana Sesuai dengan Tujuan Investasi
Memilih reksadana yang sesuai dengan tujuan investasi juga merupakan cara investasi reksadana untuk pemula yang penting untuk diperhatikan. Untuk pemula, disarankan memilih investasi yang beresiko rendah, contohnya reksadana pasar uang. Portofolio reksadana ini ialah instrumen pasar uang serta deposito. Reksadana ini sesuai untuk tujuan keuangan dengan jangka waktu di bawah 1 tahun.
Kemudian ketika sudah semakin mengenal investasi, silahkan coba reksadana obligasi atau pendapatan tetap. Reksadana tersebut mempunyai resiko moderat yang sesuai untuk tujuan keuangan berjangka waktu 1 hingga 3 tahun. Jika telah mahir dan berani mengambil risiko tinggi, barulah pilih reksadana saham. Reksadana tersebut mempunyai resiko tinggi serta sesuai untuk tujuan jangka panjang yang lebih dari 5 tahun.
4. Lakukan Riset pada Reksadana
Sebelum menaruh uang pada manajer investasi di produk reksadana, ketahui terlebih dulu apa saja isi portofolionya. Untuk itu, baca fund fact sheet (laporan bulanan) serta prospektus reksadana sebelum benar-benar membelinya. Lalu lakukan pula riset dan rekam jejak manajer investasi serta pelajari caranya mengelola uang.
5. Beli Reksadana dan Rutin Berinvestasi
Setelah memastikan bahwa reksadana yang dipilih sudah tepat, maka cara investasi reksadana untuk pemula yang paling penting adalah rutin berinvestasi. Sesuaikan besarannya dengan pendapatan yang dimiliki, misal 10 persen dari gaji bulanan. Meskipun sedikit, asalkan rutin, lama-lama uang akan bisa terkumpul banyak.
Demikianlah cara investasi reksadana untuk pemula. Tidak ada kata terlambat dalam memulai investasi reksadana. Bahkan investasi ini tidak memerlukan modal yang besar. Siapkan modal ratusan ribu saja dan mulailah berinvestasi sambil mempelajari celah dan kemungkinan keuntungannya. Namun selain itu, investor perlu mempersiapkan diri untuk segala resiko kegagalan. Jangan panik sebab kegagalan adalah peluang menang yang tertunda.
Baca Juga: Rekomendasi HP dengan Kamera Zoom Terbaik, Wajib Dibeli