Advertisement

Trader pemula yang baru saja terjun ke dunia harus paham dengan bullish serta bearish. Mungkin banyak pemula yang bertanya serta informasi detail lain yang ada di dalamnya.

Advertisement

Meski dua kata ini sering dipakai dalam dunia trading, nyatanya tidak semua trader memahaminya. Oleh karena itu, pada artikel ini akan diberikan informasinya secara menyeluruh dan mendetail sebagai berikut:

Apa Itu Bullish dan Bearish

Pada bagian pertama ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang apa itu bullish dan bearish dari sisi pengertian. Jadi pengertian ini adalah hal paling mendasar yang harus diketahui untuk memahami dua istilah ini.

Bullish adalah kondisi yang mengindikasikan bahwa pasar sedang dalam kondisi yang bagus. Harga aset saat dalam kondisi bearish akan terus mengalami peningkatan. Aspek ini tentunya akan sangat menguntungkan golongan investor.

Advertisement

Biasanya, bullish disebabkan oleh kondisi ekonomi yang sedang baik sehingga harga aset juga terpengaruh. Selain itu, permintaan dan penyediaan juga menjadi alasan lain kenapa bullish ini bisa terjadi.

Sedangkan pengertian bearish adalah kondisi yang mengindikasikan pasar saham sedang dalam kondisi buruk. Harga saham pada kondisi ini akan menurun secara keseluruhan. Jadi bearish ini adalah kebalikan dari bullish.

Saat bearish terjadi, biasanya investor juga akan mempercayai harga tersebut dan beramai-ramai menjual sahamnya. Kondisi ini juga menyebabkan harga saham menjadi semakin turun dan sangat tidak menguntungkan.

Meski pada kenyataannya rumor tentang suatu kondisi ekonomi masih belum pasti, kondisi bearish ini tetap bisa terjadi. Investor cenderung percaya dengan segala hal negatif meski kebenarannya masih dipertanyakan.

untuk Mengetahui Bullish dan Bearish

Setelah tahu apa itu bullish dan bearish, maka pada bagian ini akan dijelaskan juga tentang cara mengetahui bullish dan bearish. Jadi sebenarnya ada beberapa kondisi yang bisa dijadikan acuan untuk mengetahui dua kondisi tersebut.

Setidaknya ada tiga cara yang bisa dijadikan acuan. Agar bisa dipahami dengan mudah, maka pada bagian ini akan dijelaskan satu per satu. Simak daftar cara dan uraian lengkapnya pada bagian berikut ini:

1. Pakai Candlestick

Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan memakai candlestick. Saat dilihat candlestick memiliki warna biru, maka kemungkinan besar pasar sedang mengalami bullish. Hal ini menunjukkan pasar dalam kondisi baik.

Sedangkan jika candlestick memiliki warna merah maka bisa dipastikan akan ada kondisi bearish. Oleh karenanya, investor harus cermat menangani candlestick dan melakukan pembacaan agar tidak melewati kondisi ini.

2. Gunakan Moving Average

Kemudian cara kedua yang bisa dijalankan adalah dengan memanfaatkan moving average. Cara ini adalah yang paling populer dan sering dimanfaatkan oleh investor. Alasannya karena penggunaan MA sangat akurat.

Saat nilai pasar ada di bawah grafik MA, maka kondisinya sedang bearish. Sedangkan jika nilainya ada di atas grafik MA, maka bisa disimpulkan bahwa kondisi pasar sedang bullish atau dalam kondisi baik serta menguntungkan.

3. Bandingkan dengan IHSG

Investor juga bisa mengetahui bullish dan bearish dengan membandingkan IHSG-nya. Untuk melakukannya, maka perlu analisis teknikal dan fundamental secara menyeluruh agar hasilnya bisa sesuai.

Apabila pergerakan saham sesuai dengan IHSG, maka kondisinya menandakan bullish. Kemudian jika berlawanan dengan pergerakan IHSG, maka akan ada kondisi bearish yang harus segera dihindari agar tidak rugi.

Itulah pengertian lengkap tentang apa itu bullish dan bearish serta informasi lainnya. Sebelum melakukan trading, usahakan dua kata ini dipahami dengan baik beserta cara kerjanya. Apabila semua bagian sudah paham, maka proses pemanfaatannya akan mudah.