Macam Macam Pola Candlestick Ini ternayat Perlu Dikenali

Candlestick adalah jenis grafik yang digunakan untuk menganalisa dunia perdagangan saham. Biasanya grafik ini digunakan oleh para trader guna menganalisa dan memprediksi pergerakan pasar. Ada

Rianda

macam macam pola candlestick

Candlestick adalah jenis grafik yang digunakan untuk menganalisa dunia perdagangan . Biasanya grafik ini digunakan oleh para trader guna menganalisa dan memprediksi pergerakan pasar. Ada yang ada pada saat ini dan perlu diketahui:

1. Spinning Top

Untuk jenis candlestick pertama ada yang dinamakan sebagai spinning top. Dinamai seperti itu karena keberadaan upper shadow serta lower shadow yang bodinya cenderung kecil.

Hal ini memberikan informasi jika adanya kelesuan pada pasar. Jika terdapat pola ini pada grafik uptrend maka diindikasikan jika banyak pelaku pasar yang mengambil keuntungan atau mungkin sebaliknya.

Dari spinning top ini bisa disimpulkan adanya sinyal bullish atau bearish. Itu semua tergantung pada open dan close harga didalam candle.Akurasi dari jenis candlestick ini lebih rendah dengan tujuan memprediksi pergerakan harga.

2. Marubozu

Istilah ini diambil dari bahasa jepang yang memiliki arti sebagai kepala botak. Hal ini disebabkan oleh pola dari candlestick yang tidak punya sumbu atau bayangan. Hal inilah yang menyebabkan candlestick menyerupai kepala yang tidak memiliki rambut.

Untuk pola ini difungsikan sebagai pemberi sinyal keberlanjutan dari para pelaku pasar yang melakukan transaksi saham. Secara tampilan bentuk dari candle akan terjadi jika body penuh tanpa shadow yang mengindikasikan pasar yang tengah percaya diri.

3. Doji

Tidak jauh berbeda dengan spinning top, pola yang satu ini lebih kompleks lagi. Hal ini bisa disebabkan karena dari bodi yang hampir tidak terlihat. Polanya juga cukup tipis bahkan bisa dibilang cuma terlihat seperti garis dengan harga open serta close yang sama.

Hal ini bisa timbul karena adanya ketidak mampuan dari seller dan buyer untuk memegang kendali. Tandanya ada ketidak mampuan dari pasar baik itu yang membeli atau yang menjua. Pola dari harga komoditas ini terjadi yang namanya konsolidasi.

Para pelaku pasar diharapkan harus bisa wait and see dan memantau bagaimana candlestick selanjutnya. Secara umum doji ini dijadikan sinyal untuk memberi arah pergerakan harga selanjutnya secara pasti.

4. Hammer

Pola candlestick ini punya bentuk yang mirip dengan palu sehingga disebut sebagai hammer. Shador pada bagian bawahnya tampak panjang dengan body yang kecil mirip dengan kepala palu.

Pola ini akan muncul saat pasar mengalami tren yang menurun dan merupakan candle pembalikan arah. Pola ini menunjukkan adanya sinyal bullish saat pasar bearish. Kunci dari pola ini adalah memperhatikan pada bagian lower shadow.

5. Hanging Man

Macam macam pola candlestick selanjutnya berlanjut pada jenis hanging man. POlanya jika diperhatikan mirip dengan yang namanya pola hammer namun badan atau bodinya lebih panjang dan menggantung pada bagian atas.

Candle ini akan menunjukan jika sedang terjadi pola pembalikan harga. Pola semacam ini akan muncul ketika uptrend namun akurasinya tidak untuk digunakan dalam mengambil sikap.

6. Inverted Hammer

Dikatakan inverted karena memang bentuknya seperti palu terbalik. Pola ini menunjukkan sinyal bullish walau harganya tetap terjatuh namun buyer biasanya tetap bisa mempertahankan dalam posisi dekat dengan open.

Inverted hammer ini akurasinya cukup rendah dan disebut kontradiktif. Upper shadow yang ada lebih panjang dari bodinya secara umum menunjukkan adanya tekanan penjualan.

7. Shooting Star

Pola terakhir ini bentuknya semacam bintang jatuh yang sering menunjukkan harga naik menjadi turun secara drastis. Pola ini akurasinya lebih ke moderat dan mendekat sinyal bearish. Upper shadow cenderung panjang dengan body berisi yang cenderung menghadap bawah.

Nah itu dia macam macam pola candlestick yang perlu diketahui oleh para pemula. Analisa lewat candlestick ini memang tidak mudah karena dari satu bentuk ke bentuk lainnya memiliki beberapa kemiripan.

Related Post