Saat menekuni dunia trading, ada satu skill wajib yang harus dipahami oleh para trader dan dapat meningkatkan potensi keuntungan. Skill atau kemampuan yang dimaksud di sini adalah cara membaca pola candlestick yang terdapat pada grafik.
Informasi lengkap tentang hal tersebut umumnya dapat dijumpai dalam diskusi-diskusi forum atau komunitas. Namun, informasi ini juga bisa diperoleh dari berbagai sumber lainnya. Yang jelas, pastikan bahwa sumber informasi yang digunakan itu valid.
Cara Membaca Pola Candlestick
Dalam menganalisis candlestick, trader harus memperhatikan elemen kotak yang disebut “badan”. Elemen ini menunjukkan informasi apakah harga pembukaan atau penutupan lebih tinggi. Badan ini memiliki warna-warna berbeda dengan informasi yang berbeda pula.
Jika berwarna merah, maka hal itu menunjukkan penurunan harga dan tekanan jual dari pasar saham. Dalam candlestick yang seperti ini, bagian bawah mencerminkan harga penutupan dan bagian atas mencerminkan harga pembukaan.
Sementara itu, kenaikan harga dan tekanan beli ditunjukkan oleh badan yang berwarna hijau. Harga pembukaan pada candlestick ini dapat diamati di bagian bawah. Selanjutnya, bagian atas candlestick mencerminkan harga penutupan.
Candlestick juga memiliki sumbu atau disebut shadows, baik yang ada di bagian atas maupun bawah. Shadows menunjukkan rentang pergerakan harga dari yang terendah hingga tertinggi dari saham selama periode tertentu.
Cara membacanya pun sama seperti elemen badan yang dibahas sebelumnya. Shadow bagian atas menunjukkan harga tertinggi dalam periode tersebut, sementara shadow bagian bawah dilihat sebagai indikator harga terendah dalam periode tersebut.
Jenis-Jenis Pola Candlestick
Setelah belajar cara membaca pola candlestick maka pembahasan selanjutnya adalah tentang jenis-jenis pola yang ada. Secara umum ada 3 jenis pola, yaitu bullish reversal, bearish reversal, dan pola candlestick continuation. Simak penjelasan lengkapnya:
1. Pola Bullish Reversal
Pola ini menunjukkan kemungkinan pembalikan tren dari penurunan menjadi kenaikan. Sinyal ini memberikan potensi perubahan sentimen pasar menjadi lebih positif. Kondisi yang terjadi pada pola ini biasanya dianggap sebagai sinyal untuk melakukan pembelian besar-besaran.
Trader perlu mencari tanda-tanda bahwa harga saham telah mencapai titik terendah dan berpotensi naik. Ada banyak pola yang termasuk dalam jenis ini, tetapi diperlukan konfirmasi dan analisis teknis lainnya untuk memastikan validitas dari kondisi tersebut.
2. Pola Candlestick Bearish Reversal
Pola ini menunjukkan kemungkinan perubahan tren dari yang awalnya naik menjadi turun. Perubahan sentimen pasar menjadi lebih negatif adalah informasi yang diperoleh dari sinyal bearish reversal. Sudah pasti di sini trader akan buru-buru menjual saham.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa harga saham telah mencapai titik tertinggi dan bisa turun. Agar harga saham bisa dijual dengan harga yang tinggi maka para trader perlu melakukan penjualan segera sebelum harganya turun.
3. Pola Continuation
Pola ini menunjukkan kelanjutan tren atau bisa diartikan bahwa tren yang sedang terjadi akan terus berlangsung. Pada pola ini, harga saham yang diamati kemungkinan besar akan melanjutkan pergerakan sesuai tren utama.
Dibandingkan dengan 2 jenis pola yang dibahas sebelumnya, Candlestick Continuation umumnya tidak membutuhkan pergerakan khusus. Di sini trader hanya perlu terus memantau kondisi pasar agar tidak salah langkah.
Trader baru perlu melakukan pergerakan saat ada potensi terjadinya 2 jenis pola yang lain. Entah itu melakukan penjualan atau pembelian saham dengan segera.
Itulah pembahasan dari cara membaca pola candlestick lengkap dengan jenis–jenis pola candlestick yang dapat diamati. Harapannya penjelasan yang telah disampaikan dapat menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan para trader untuk memperoleh keuntungan.