Sumber penghasilan memang dapat berasal dari mana saja, salah satunya adalah saham atau reksadana yang kini cukup booming di antara cara lainnya. Pasalnya dengan memasukkan uang ke reksadana dalam jumlah nominal tertentu, pemiliknya akan mendapatkan keuntungan tanpa berusaha banyak. Akan tetapi, ada juga beberapa risiko reksadana yang perlu diketahui agar dapat mempersiapkan diri.
Sebenarnya ada beberapa jenis reksadana yang dapat dicoba bagi para investor pemula yang baru bergabung ke dalam dunia investasi. Biasanya investor pemula yang bergabung dan memberikan uangnya ke reksadana tertarik karena keuntungannya. Di sisi lain, para investor harus mengetahui juga risiko reksadana yang dimiliki antara lain sebagai berikut:
1. Ketidakstabilan Penghasilan atau Profit Harian
Hal pertama yang harus diketahui oleh investor bahwa investasi reksadana memiliki keuntungan harian, namun tidak stabil nilainya. Pasalnya setiap keuntungan yang diperoleh setiap harinya akan berbeda, bisa jadi hari ini untung dan besoknya akan merugi. Untuk itu, setiap investor harus siap sedia dan mampu untuk menilai produk investasi yang cocok untuk dipilih.
2. Pembiayaan Pinjaman
Sebenarnya risiko reksadana satu ini berlaku kepada orang yang melakukan pinjaman hanya untuk membeli reksadana. Sebab keuntungan reksadana yang tidak stabil, bahkan rugi mungkin diperoleh dan menyebabkan kesulitan untuk mengembalikan uang. Selain itu, misalnya reksadana pasar uang memiliki keuntungan yang lebih sedikit dibanding jenis lainnya dan harus dipertimbangkan juga.
3. Permasalahan Umum Pasar Modal
Kemudian risiko reksadana adalah ada efek yang akan terjadi dan dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara nasional hingga global. Selain itu turun dan naiknya grafik juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dan keadaan politik negara produk investasi. Ditambah keadaan lain yang muncul tiba-tiba seperti bencana alam atau bencana sosial yang dapat mengguncang ekonomi.
4. Manajer Investasi yang Mengelola Produk Reksadana
Berbeda dengan saham yang mengharuskan investor untuk memilih waktu yang tepat secara mandiri dan selalu siap siaga untuk melihat keuntungan. Produk reksadana memiliki manajer investasi yang ahli dan bertugas untuk mengelompokkan atau memasukkan uang investor ke produk tersebut. Perlu diketahui juga bahwa dalam satu produk reksadana ada beberapa perusahaan yang tergabung.
Kemudian manajer investasi bertugas untuk memilihkan perusahaan yang sesuai dengan investor dalam produk reksadana tersebut. Nah buruknya, ketika mendapatkan manajer investasi yang kurang mampu atau tidak ahli maka hasil investasi juga akan kurang baik. Fungsi manajer investasi memang sangat penting dalam proses investasi sebab memiliki metode atau teknik yang berbeda.
5. Nilai Likuiditas Investasi Reksadana
Singkatnya nilai likuiditas yang ada pada suatu produk reksadana akan membantu apakah produk tersebut mudah dijual atau tidak. Ketika produk mudah dijual, maka nilai likuiditas yang dimiliki tinggi dan begitu juga sebaliknya. Di sisi lain, nilai likuiditas ini sangat berhubungan dan dipengaruhi oleh posisi perusahaan dalam produk reksadana di bursa penjualan yang menentukan harganya.
6. Penjualan Tergantung Pada Keadaan Harian
Pembahasan terakhir seperti yang telah disampaikan sebelumnya bahwa setiap hari keuntungan dan posisi bursa terus berubah, begitu juga dengan reksadana. Oleh karena itu, ketika investor akan menjual produk reksadana maka harus hati-hati. Sebab bisa jadi ketika melakukan penjualan reksadana dapat terjadi untung atau rugi.
Itu adalah beberapa risiko reksadana yang setidaknya harus diketahui oleh investor agar dapat menjaga dan menyimpan uangnya dengan baik. Melalui hal tersebut, investor juga secara tidak langsung dapat belajar mengetahui bagaimana pengelolaan dan pemutaran uang dalam investasi reksadana. Demikian penjelasan kali ini, semoga dapat bermanfaat untuk mengetahui keuntungan dan kekurangan investasi reksadana.
Baca juga: Langkah Untuk Memulai Cara Inves Reksadana Bagi Pemula