5 Daftar Robot Trading Penipu Beserta Tips Untuk Menghindari Penipuan

Keberadaan robot trading penipu semakin hari kian meluas. Robot trading kerap digunakan untuk memantau pasar otomatis yang berbasis pada suatu sistem dengan algoritma tertentu. Dengan

Rianda

robot trading penipu

Keberadaan semakin hari kian meluas. Robot kerap digunakan untuk memantau pasar otomatis yang berbasis pada suatu sistem dengan algoritma tertentu. Dengan kata lain, trader dapat terbantu karena robot trading bisa menjalankan transaksi otomatis.

Namun, banyak dari robot trading yang hanya menipu para trader saja. Saldo yang terdapat di platform trader akan menghilang sehingga trader mengalami banyak kerugian atas hal tersebut. Berikut adalah lima daftar robot trading yang menipu para trader:

Table of Contents

1. Quotex

trading illegal sekaligus robot trading penipu yang bernama Quotex ini pernah meramaikan berita pada tahun 2022. Doni Salmanan, selaku pelaku penipuan Quotex ini telah menipu sebanyak 142 investor dengan total kerugian sebesar 24 Miliar.

2. Binomo

Selanjutnya adalah Binomo, sebuah yang sudah dikenal oleh banyak masyarakat. Binomo menjadi salah satu berita yang viral pada tahun 2022 dengan munculnya Indra Kenz yang ditetapkan sebagai tersangka. Korban penipuan Binomo melaporkannya pada saat itu.

Dengan total korban sebanyak 144, dan uang yang diambil oleh Indra Kenz mencapai 83 Miliar. Uang dengan nominal yang banyak tersebut masuk ke rekening Indra melalui payment gateway. Banyak korban yang terbuai dengan promosi manis dari Indra pada saat itu.

3. Net89

Masih dengan pembahasan robot trading yang melakukan tindak pidana penipuan, Net89 juga termasuk dalam hal tersebut. Dengan jumlah member hingga sebanyak empat ribu tersebut, Net89 telah menggelapkan trader sebesar tiga triliun.

Reza Paten selaku pemilik dari robot trading tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2022 silam. Banyak investor dari kalangan artis yang juga melakukan trading di sini. Bahkan polisi juga sudah membekukan dana di rekening pelaku senilai satu triliun.

4. Fahrenheit

Berikutnya adalah Fahrenheit yang telah menghasilkan total kerugian dari para investor sebanyak 358 Miliar. Korbannya berjumlah sebanyak 1.149. Pada Desember 2022 silam, Hendry Susanto selaku Direktur Utama Fahrenheit telah diputuskan mendekam di penjara selama 10 tahun.

Pelaku juga dikenakan denda sebanyak tiga miliar dan aset yang disita adalah 89,6 miliar dengan serta mobilnya terhadap korban. Namun, para korban mengatakan bahwa total aset sitaan tersebut masih jauh dari kerugian yang telah dialami.

5. DNA Pro Akademi

Kasus penipuan robot trading berikutnya adalah DNA Pro Akademi yang menghasilkan total kerugian sebanyak 551,72 Miliar. Total korbannya adalah sebanyak 3.621 hingga Mei 2022 lalu. Pelaku penipuan ini sebanyak 14 tersangka.

Direktur Utama dari DNA Pro Akademi ini merupakan Daniel Abe dan telah dipenjara pada setahun yang lalu. Tentunya dengan total kerugian yang besar tersebut, banyak para investor yang merugi dan bangkrut. tersebut sangat merugikan korban.

Menghindari Penipuan Robot Trading

Usai mengetahui lima daftar dari robot trading penipu, kini saatnya trader menyimak pelbagai tips untuk menghindari penipuannya. Dengan mengetahui tipsnya, maka hal tersebut dapat dijadikan sebagai langkah antisipasi saat melakukan trading. Simak tipsnya berikut:

  • Mencari tahu terlebih dahulu tentang informasi perusahaan, produk, serta karyawan dari robot trading yang akan digunakan.
  • Meminta salinan tertulis tentang rencana pemasaran serta penjualan dari perusahaan sebagai bentuk bukti perjanjian.
  • Tidak tergiur dengan iming-iming keuntungan yang di luar nalar.

Demikian ulasan lengkap mengenai lima daftar robot trading penipu beserta tips untuk menghindari penipuan sejenisnya. Kelima daftar robot trading tersebut patut diwaspadai, serta trader bisa menerapkan tips di atas untuk menghindari penipuan berkedok robot trading.

Related Post