Terdapat banyak jenis investasi yang dapat dicoba untuk membuka peluang lebih banyak meraih keuntungan, contohnya adalah investasi saham dan reksadana. Keduanya cukup mirip sebab ada salah satu jenis produk reksadana saham yang sering dikira saham. Sebelum melakukan investasi, tentu perlu mengetahui apa bedanya reksadana dan saham agar dapat meningkatkan keuntungan.
Investor tentu wajib mempertimbangkan pilihan jenis investasi yang akan dipilih karena keuntungan akan setara dengan risiko yang akan diterima. Singkatnya, jika suatu produk investasi memiliki keuntungan yang tinggi maka risiko kerugian yang dimiliki juga akan sama tingginya. Ada beberapa hal yang menandai apa bedanya reksadana dan saham yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Jenis Investasi yang Dimiliki Produk
Penanda pertama apa bedanya reksadana dan saham yaitu jenis investasi yang dimiliki oleh setiap produk berbeda. Produk saham hanya memiliki satu jenis saja, namun produk reksadana memiliki tiga jenis pilihan yaitu reksadana saham, obligasi, dan pasar uang. Setiap produk yang ada di reksadana juga memiliki perusahaan dan manajer investasi yang berbeda.
2. Cara Pengelolaan Dana
Untuk saham, investor dapat leluasa mengelola dana yang dimilikinya dan akan lebih baik jika memiliki tim konsultasi yang ahli dalam bidangnya. Di sisi lain, pengelolaan dana investasi reksadana memiliki staf ahli yang bertugas jadi investor tidak dapat sepenuhnya ikut campur dalam prosesnya. Staf yang bertugas disebut sebagai manajer investasi yang meneruskan pembelian ke perusahaan terlibat.
3. Risiko yang Harus Dihadapi
Kemudian ada risiko yang harus dihadapi yang menyangkut kerugian dalam investasi. Pada saham risiko yang dihadapi sangat tinggi, disarankan bagi pemula untuk langsung mencoba saham karena sangat fluktuatif. Berbanding terbalik dengan investasi reksadana yang memiliki risiko lebih rendah. Akan tetapi, dibanding produk sejenisnya ada reksadana saham yang risikonya paling besar.
4. Hasil Keuntungan yang Diberikan
Sesuai dengan risiko yang harus dihadapi, investor saham dapat mendapatkan keuntungan yang berkali lipat bahkan melebihi modal yag diberikan. Berbeda dengan reksadana saham, obligasi, atau uang yang memiliki lebih sedikit keuntungan. Selain itu, biasanya keuntungan di produk reksadana juga tidak akan melebihi modal investasi yang diberikan.
5. Pencairan Dana
Selanjutnya proses pencairan dana juga berbeda karena di reksadana memiliki manajer investasi, rekening penampung, dan rekening kustodian. Hal ini tentu membuat proses pencairan reksadana tergolong lebih lama, mungkin dapat mencapai 7 hingga 14 hari kerja. Di sisi lain, saham yang langsung tidak melalui pihak ketiga akan lebih cepat proses pencairannya dan langsung masuk ke rekening.
6. Investasi Minimal dalam Pembelian
Pada produk saham ada jumlah investasi minimal yang harus diserahkan dalam pembelian dan tergantung pada masing-masing kebijakan perusahaan. Selain itu, beberapa perusahaan mungkin tidak menerima biaya investasi jika tidak dibuka untuk umum jadi harus cermat untuk memilih. Berbeda dengan reksadana yang dapat dibeli mulai dari 10 ribu rupiah saja.
7. Perhitungan Wajib Pajak yang Harus Dibayar
Investasi saham tentu wajib membayarkan sejumlah pajak ke negara karena termasuk kekayaan yang dimiliki sebesar 0.1 persen ketika menjual saham. Ada juga tambahan pajak 10 persen yang harus dibayarkan jika memperoleh keuntungan. Akan tetapi, hal ini tentu berbeda dengan reksadana yang tidak wajib untuk melaporkan keuntungan menjadi bagian pajak.
Itu adalah pemaparan singkat mengenai apa bedanya reksadana dan saham yang harus diketahui, sehingga dapat mencocokannya dengan portofolio dan kemampuan. Selain itu, akan lebih baik jika mencoba kedua produk tersebut secara langsung sehingga dapat merasakan perbedaannya dengan jelas. Sekian penjelasan kali ini mengenai perbedaan antara reksadana dan saham, serta diharapkan dapat bermanfaat.
Baca juga: Cara Memilih Reksadana di Bibit Agar Keuntungan Maksimal