blended learning
Foto: Freepik

Mengenal Blended Learning, Manfaat serta 6 Jenisnya

Model pembelajaran dengan konsep pada dasarnya merupakan gabungan keunggulan pembelajaran yang dilakukan secara tatap-muka dan secara virtual.

Blended learning juga menjadi sebuah kemudahan pembelajaran yang menggabungkan berbagai penyampaian, model pengajaran, dan gaya pembelajaran, memperkenalkan berbagai pilihan media dialog antara fasilitator dengan orang yang mendapat pengajaran.

Model pembelajaran ini merupakan pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan.

Manfaat Blended Learning

Manfaat dari penggunaan e-learning dan juga blended learning dalam dunia saat ini adalah e-learning memberikan fleksibilitas dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran.

E-learning memberikan kesempatan bagi mahasiswa secara mandiri memegang kendali atas keberhasilan belajar. Pembelajar bebas menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu.

Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, pembelajar bisa menghubungi instruktur, narasumber melalui email, chat atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu. Bisa juga membaca hasil diskusi di message board yang tersedia di LMS (Learning Management System).

Baca Juga -   5 Cara Cek Saldo BPJS Ketenagakerjaan Update Terbaru 2023, Praktis dan Mudah!

Jenis-jenis Blended Learning

Setidaknya terdapat enam jenis model pembelajaran ini, berikut penjelasannya:

Station Rotation

Station-Rotation blended learning adalah menggabungkan ketiga stasiun atau spot dalam satu jam tatap muka dibagi menjadi tiga. Misalkan satu tatap muka terdiri atas 90 menit, maka waktu tatap muka 90 menit itu dibagi tiga waktu untuk masing-masing tahapan dalam spot yang berbeda yaitu 30 menit. Ketiga spot tersebut terdiri atas instruction, Teacher-led Instruction, dan Collaborative Activities and Stations.

Lab Rotation

Model Lab Rotation Blended Learning mirip dengan Station Rotation, yaitu memungkinkan mempunyai kesempatan untuk memutar stasiun melalui jadwal yang telah ditetapkan namun dilakukan menggunakan laboratorium komputer khusus yang memungkinkan dilakukan pengaturan jadwal yang fleksibel dengan dosen. Dengan demikian diperlukan laboratorium komputer.

Remote atau Enriched Virtual

Dalam pembelajaran Remote Blended Learning, fokus siswa adalah menyelesaikan pembelajaran online, mereka melakukan pembelajaran tatap muka dengan tenaga pendidik hanya sesekali sesuai kebutuhan.

Flex Blended Learning

Flex termasuk dalam jenis model Blended Learning dimana pembelajaran online adalah inti pembelajaran siswa, namun masih didukung oleh pembelajaran offline. Siswa melanjutkan pembelajaran yang dimulai di dalam kelas nyata dengan jadwal yang fleksibel yang disesuaikan secara individual dalam berbagai modalitas pembelajaran.

Baca Juga -   5 HP Samsung Untuk Gaming dengan Spek Dewa Terbaik

The ‘Flipped Classroom' Blended Learning

Blended learning versi Flipped Classroom ini merupakan versi yang paling banyak dikenal, Flipped Classroom dimulai dari pembelajaran siswa yang dilakukan secara online di luar kelas atau di rumah dengan -konten yang sudah disediakan sebelumnya. Setelah melakukan proses pembelajaran online di luar kampus mahasiswa kemudian memperdalam dan berlatih memecahkan soal-soal di kampus bersama dosen dan atau teman kelas.

Individual Rotation

Model Individual Rotation memungkinkan siswa untuk memutar melalui stasiun-stasiun, tetapi sesuai jadwal individu yang ditetapkan oleh atau oleh algoritma perangkat lunak. Tidak seperti model rotasi lainnya, mahasiswa tidak perlu berputar ke setiap stasiun; mereka hanya berputar ke aktivitas yang dijadwalkan pada daftar putar mereka.

Perkembangan model pembelajaran yang akhir-akhir ini semakin pesat tidak hanya meningkatkan fleksibilitas dan individualisasi pengalaman , tetapi juga memungkinkan tenaga pendidik untuk mengefektifkan waktu yang mereka habiskan sebagai fasilitator pembelajaran.